Sesuai komitmen sebelumnya, Esia ingin membuat komunikasi menjadi terjangkau untuk seluruh kalangan. Untuk itu, di tahun ini, Bakrie Telecom, pemegang brand tersebut tetap fokus untuk merilis ponsel-ponsel yang murah, yang bisa dijangkau hingga segmen low-end. “Sementara ini, kita belum ada rencana untuk menelurkan ponsel hi-end atau smartphone,” kata Erik Meijer, Wakil Direktur Utama Bakrie Telecom di sela Peluncuran Hape Esia Connect di Jakarta, Rabu 3 Maret 2010. “Kita maunya hape-hape Esia bisa dijangkau masyarakat luas,” ucapnya.
Erik menyebutkan, beberapa waktu lalu, saat pihaknya meluncurkan Hape Esia Online seharga Rp 699 ribu, itu sudah terasa sangat mahal.
Seperti diketahui, Esia Online, ponsel Qwerty perdana Bakrie Telecom mengadopsi sejumlah fitur dan aplikasi media sosial resmi yang tengah 'booming', seperti Facebook dan Twitter. Selain itu ada pula beberapa aplikasi IM, termasuk Yahoo Messenger dan Windows Live Messenger.
Yang tak kalah menarik dan akan menyita perhatian pasar adalah hadirnya Esia Messenger untuk pertama kalinya. Dengan aplikasi ini, pengguna dibolehkan chat ke sesama pengguna Hape Esia Online di seluruh Indonesia.
“Ke depan, Esia akan meluncurkan beberapa Hape Esia yang bisa online juga, karena demand pasar sedang tinggi-tingginya,” kata Erik. “Dan, tiap Hape Esia yang diluncurkan akan kami lengkapi dengan Esia Messenger,” ucapnya.
Saat ini, Erik menyebutkan, pengguna Esia Messenger sudah mencapai sekitar 30 ribu user. “Masih sedikit, karena aplikasi ini baru tersedia di satu seri saja, yakni Hape Esia Online,” ucapnya
0 comments:
Post a Comment