
fraksi. Lobi-lobi bakal gencar menjelang sidang paripurna 4 Maret.
"Saya menduga deal-deal itu bukan di simpulan akhir tapi menjelang sidang paripurna. Pada simpulan akhir tidak akan jauh berbeda dengan pandangan setiap fraksi. Lobi-lobi politik akan lebih intens setelah Pansus umumkan simpulan atau sebelum sidang paripurna," ujar peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsudin Haris.
Hal itu disampaikan Syamsudin saat berbincang dengan detikcom, Kamis (25/2/2010).
Syamsudin menduga, fraksi-fraksi di Senayan tak akan mengubah posisinya karena posisinya sudah diketahui publik.
"Kalaupun diubah, yang muncul kemudian kecaman publik. Pansus akan dikecam oleh publik, dinilai tidak konsisten," katanya.
Syamsudin juga mengatakan dalam proses lobi politik, Fraksi Partai Demokrat (FPD) akan mendekati 6 anggota koalisinya, termasuk Fraksi Partai Golkar (FPG) dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) yang jelas-jelas menyebutkan nama dalam pandangan akhir fraksi.
"Mereka (FPG dan FPKS) bisa dianggap mbalelo, tapi itu karena kesalahannya PD. Sebab sejak awal tidak maksimal melakukan lobi politik. Lobi politik jelang akhir Pansus dalam situasi panik, mestinya jauh lebih awal," jelasnya.
Selain itu, lobi politik yang dilakukan PD terhadap Golkar dan PKS dinilai tak akan berhasil jika yang melakukan lobi adalah yang mempunyai posisi di bawah Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Karena anggota partai koalisi menganggap PD dan SBY-lah yang membutuhkan koalisi untuk mendukung pemerintahannya.
"Contohnya Golkar yang tidak mendukung pencalonan SBY tapi toh diajak juga," tandas dia.
0 comments:
Post a Comment